Burung Murai termasuk burung pengicau yang hampir punah akibat perburuan liar. Burung Murai termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau jenis burung cacing. Burung ini tersebar di seluruh Semenanjung Malaysia, pulau Sumatera, dan sebagian pulau Jawa. Beberapa ahli beranggapan ras dari Kalimantan Utara Kucica Alis- putih termasuk spesies tersendiri.
Burung Murai ini sangat cocok untuk dipelihara di rumah, selain itu dapat pula dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Karena burung ini sanfat bervariasi, dan memiliki kicauan yang bermelodi dan sangat merdu.
Langkah-Langkah Ternak Burung Murai
Berikut ini adalah langkah-langkah ternak Burung Murai yang harus kalian perhatikan baik-baik sebelum kalian memulai ternak Burung Murai:
Pemilihan Indukan
Sebelum memulai ternak Burung Murai, kalian harus mengetahui terlebih dahulu indukan burung Murai yang berkualitas seperti apa. Tujuannya agar menghasilkan keturunan yang berkualitas pula. Berikut ini ciri-ciri indukan Burung Murai yang berkualitas:
- Tidak cacat fisik, seperti; kaki tidak pincang, tidak sakit, sayap tidak ada yang patah.
- Memiliki gerakan yang gesit.
- Berbadan panjang dan besar.
- Memiliki bulu yang bagus, mengkilap, utuh pada bagian sayap, ekor dan badan.
- Memiliki sorot mata yang tajam
- Usia ideal untuk reproduksi indukan betina Burung Murai adalah 10 bulan sampai 1 tahun.
- Usahakan Burung Murai yang akan menjadikan indukan harus jinak dan tidak penakut agar memudahkan saat perawatan.
Pembuatan Kandang
Setelah memilih indukan yang berkualitas adalah membuat kandang penangkaran atau kandang perjodohan. Sebelum membuat kandang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kandang memiliki suasa yang tenang dan membuat Burung Murai tidak mudah setres:
- Lokasi pembuatan kandang
Untuk lokasi kandang harus berada si tempat yang tidak bising dan tidak ada gangguan hewan seperti anjing, musang, tikus, kucing, serangga, ular, dan lainnya. bisa berada di samping rumah atau pekarangan rumah. Kandang yang baik adalah menghadap Timur agar mendapatkan sinar matahari pagi, lantai kandang posisinya harus lebih tinggi dari posisi tanah yang ada di luar kandang agar air hujan tidak masuk.
- Bahan pembuatan kandang
Untuk pembuatan kandang bahan yang digunakan biasanya adalah kombinasi antara kawat, ebonit, batako atau tembok bata. Untuk atapnya menggunakan genteng agar tidak terlalu panas. Jangan menggunakan seng karena pada siang hari akan terasa sangat panas dan menimbukan kebisingan saat hujan. Untuk lantainya dibuat dengan kawat ram, pasir, tanah, serotan ebonit, atau semen.
- Ukuran kandang
Untuk kandang yang ideal memiliki ukuran panjang 3 meter, lebar 2 meter, dan tingginya 2, 75 cm. Ukuran seperti ini biasanya terdapat 2 pasang pintu. Satu pintu besar berfungsi untuk keluar masuknya manusia saat membersihkan kandang. Dan satu pintu kecil berfungsi untuk memasukkan makanan dan minuman.
- Perlengkapan di dalam kandang penangkaran
Untuk mempercepat proses penjodohan dan bertelurr maka harus tersedia sarang untuk bertelur, tempat bertengger, dan tempat makan minum. Sarang untuk bertelur dan mengerami bisa dari besek atau sabut kelapa yang diberikan ijuk, jerami, ranting-ranting kering, atau rumput kering.
Tempat bertengger biasanya terbuat dari ranting pohon yang besar. Biasanya tempat tersebut berfungsi untuk membersihkan paruh setelah Murai selesai makan, bercengrama, dan tempat tidur pada malam hari.
Tempat makan dan minum harus terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan mudah dipindahkan. Misalnya dari bahan aluminium atau plastik agar tidak mudah karatan dan tidak mudah bocor.
- Perawatan kandang
Agar kandang tidak mudah rusak sebaiknya kandnag harus sering dirawat. Membersihkan kandang bisa dilakukan setiap hari ketika memberi makan. Dan untuk perawatan berkala setiap seminggu sekali yaitu perawatan kondisi kandang, isi kandang, dan perlengkapan kandang.
Pemberian Pakan
Pakan Burung Murai yaitu pakan alami (kroto), pakan buatan, atau campuran dan vitamin, tambahkan pakan ekstra seperti, belalang, ulat, jangkrik, dan cacing.
Proses Penjodohan
Satu ekor Murai jantan bisa untuk 7 indukan betina atau disebut berkembangbiak secara poligami. Langkah-langkan penjodohan Burung Murai adalah sebagai berikut:
- Masukkan 2 indukan betina yang berusia 1 tahun ke dalam kandang lalu biarkan menyesuaikan diri.
- Lalu masukan Murai jantan beserta sangkarnya ke dalam kandang yang sudah ada Murai betinanya. Biarkan burung-burung tersebut beradaptasi dan tidak menyerang indukan betina.
- Saat indukan betina birahi ditandai dengan mendekati sangkar burung jantan, bersiul-siul, maka saat yang tepat untuk melepaskan indukan jantan dari sangkarnya.
Proses perawatan anakan Murai
Piyik Murai yang sudah berumur 7-14 haris diberi pakan campuran berupa voer dan kroto yang sudah diencerkan dengan air. Lalu diberi makan setiap 1 jam sekali. Piyik sudah dapat makan sendiri yaitu usia 15 hari. Pastikan selalu kroto yang digunakan sudah bersih dan terbebas dari semut-semut.
Nah itu dia langkah-langkah ternak Burung Murai dari emhapedia.net yang harus kalian ketahui sebelum memulai ternak Burung Murai. Sebenarnya syarat utama ternak Burung Murai adalah harus mempunyai kemauan yang kuat, keuletan, telaten, dan paling tidak mempunyai sedikit bakat.