Seni kriya dikenal pula sebagai karya seni rupa yang dihasilkan dengan menggunakan tangan. Istilah kriya berarti mengerjakan yang asalnya dari bahasa Sansekerta. Berdasarkan laman Lahana Media, seni kriya telah ada sejak jaman prasejarah. Pendapat tersebut dapat dibuktikan melalui banyaknya benda peninggalan pada zaman batu muda atau neolitikum. Ciri dari jaman tersebut adalah manusia yang telah hidup secara menetap dan senjata atau peralatan yang digunakan telah diasah sehingga memiliki permukaan yang halus.
Kehidupan di jaman batu muda dilakukan dengan mengumpulkan makanan dan berburu. Peningkatan jumlah makanan yang mereka peroleh mengharuskan mereka untuk membuat kerajian tangan berupa tembikar. Tembikar yang digunakan sebagai wadah menjadi salah satu seni kriya yang muncul pada jaman batu muda. Kerajian tersebut membuktikan kepada kita bahwa manusia yang hidup di jaman prasejarah memiliki kemampuan untuk menciptakan alat dan senjata. Seni kriya kemudian berkembang dan menjadi seni kerajinan berdasarkan dengan cara membuatnya.
Peranan Seni Kriya
Seni kriya memiliki fungsi sebagai hiasan. Hasil seni ini dimanfaatkan sebagai benda pajangan atau dekorasi. Seni kriya jenis ini tergolong seni rupa yang murni karena mengutamakan estetis atau keindahan emosi pada penerapannya. ย Yang menjadi bagian dari seni kriya ini adalah hiasan dinding, cinderamata, karya seni ukir dan patung. Selain sebagai hiasan, seni kriya juga memiliki fungsi sebagai berikut:
- Sebagai benda terapan
Dibandingkan dengan seni kriya hiasan, seni kriya terapan menggunakan fungsi yang praktis. Hasil benda dari seni ini siap untuk digunakan, nyaman dan tidak menghilangkan unsur keindahan yang dimilikinya. Yang termasuk dalam seni kriya jenis ini adalah peralatan rumah tangga, keramik, perhiasan dan furniture.
- Sebagai mainan
Produk seni kriya dapat digunakan sebagai mainan. Permainan yang ditemukan memiliki bentuk yang nampak sederhana dan dibuat dengan menggunakan bahanyang mudah diperoleh. Harga dari produk seni kriya ini juga amat terjangkau. Contoh dari seni kriya tersebut adalah boneka, congklak dan kipas angin.
Ragam Jenis Seni Kriya
Seni kirya dapat dibentuk berdasarkan dengan teknik dan bahan dasar yang digunakan. Berdasarkan dengan bentuknya, seni karya memiliki bentuk yang beragam. Karena adanya tuntutan pasar dan perubahan jaman, seni kriya mengalami perubahan yang siginifikan. Meskipun begitu, kita masih dapat menemukan seni kriya yang penampilannya masih mementingkan hiasannya secara tradisional. Seni kriya sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
- Seni kriya kayu
Seni kriya yang dibuat merupakan gabungan dari bahan kayu dan nilai hias. Kayu merupakan bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan seni kriya. Produk seni kriya ini terdiri dari wayang golek, hiasan ukir, topeng dan furniture.
- Seni kriya tekstil
Bahan seni kriya ini adalah kain yang berserat. Kain dapat dibentuk dengan cara diikat, tenun dan dipres. Karya tenun dan batik merupakan hasil dari seni kriya tekstil.
- Seni kriya keramik
Bahan dasar dari seni kriya keramik adalah tanah liat yang telah dibakar. Berdasarkan dengan cara pembuatannya, teknik yang digunakan adalah teknik slab, pilin, cetak ulang dan teknik putar.
- Seni kriya kulit
Seni kriya ini memanfaatkan kulit sebagai bahan dasarnya. Jenis kulit yang digunakan adalah kulit buaya, ular, kerbau dan kulit sapi. Kulit akan diolah dengan proses dan zat tertentu sehingga menghasilkan suatu karya. Ikat pinggang dan dompet merupakan produk jadi dari seni kriya kulit.